Wednesday 25 March 2015

The Who, Menolak Tua Meski Sudah Senja

(ki-ka) Pete Townsend, Roger Daltrey, Keith Moon, dan John Entwistle
MUSICOLOGY –  "Pernahkah kalian membayangkan sebuah klub sepak bola memainkan dua pertandingan secara berturut-turut? Nah, itu yang mereka harapkan dari kita, dan kita melakukannya," ujar vokalis The Who, Roger Daltrey, mengomentari konser dua malam berturut-turut yang digelar merayakan milad ke-50 band rock itu.

Malam kedua konser tersebut digelar di London O2 Arena, Inggris, Senin (23/3/2015). Lokasi merupakan venue yang sama ketika band legenda lainnya, Led Zeppelin, mengelar reuni pada 2007—tentunya tanpa kehadiran sang drummer John Bonham yang meninggal pada 1978.

Usia memang tidak bisa dibohongi. Daltrey sudah tidak muda lagi. Kerutan sudah tampak jelas di wajahnya. Pun demikian dengan personel lainnya, sang gitaris Pete Townsend. Kendati begitu, mereka tetap atraktif meski dibatasi oleh fisiknya nan renta.

Konser tersebut merupakan rangkaian tur mereka yang bertajuk 'The Who Hits 50!'. Dan, tur ini disebut-sebut sebagai konser terakhir The Who seraya menutup lembaran eksistensi mereka selama lima dekade mengguncang blantika musik dunia.

Malam itu di London O2 Arena, publik seolah melewati lorong waktu. Maklum, band yang kini hanya menyisakan Daltrey dan Townsend tersebut membawakan hampir seluruh hits mereka, sebut saja I Can’t Explain, My Generation, dan lainnya.

Konser diawali dengan lagu ‘I Can’t Explain’. Di lagu ini, suara gitar Townsend meraung-raung. Penampilannya pun tak  kalah garang. Seolah, Townsend ingin menunjukkan bahwa lagu tersebut telah lahir lebih dulu ketimbang para penonton yang ada malam itu.

Keriuhan publik malam itu berlanjut ketika Townsend memulai intro lagu ‘Substitute’. Beberapa kali, Townsend berteriak dan mengerang. Bila diartikan, mungkin Townsend sedang berteriak, “Heii, saya sudah kehilangan energi sekarang .”

Tak hanya musik garang yang disuguhkan malam itu, sisi artistik panggung pun layak diacungi jempol. Betapa tidak, visual efek yang bernuansa psychedelic kontan menghipnotis penonton. Belum lagi foto-foto band semasa dulu membawa penonton bernostalgia.

Townsend dan Daltrey diiringi oleh band yang beranggotakan enam personel. Jika dilihat, tampaknya mereka siap menuruti perintah The Who untuk memainkan lagu sebanyak mungkin. 

Ada kesedihan juga yang termaktub dalam konser tersebut. Pasalnya, The Who kurang lengkap tanpa John Entwistle (bass) dan Keith Moon (drum). Ya, keduanya sudah meninggal.

Entwistle meninggal  akibat serangat jantung usai memakai kokain pada tahun 2002. Sementara Keith Moon—sang drummer yang terkenal destruktif, ‘gila’ dan permainnya yang memukau—tewas pada tahun 1978 akibat overdosis alkohol.

Nah, sebelum membawa lagu ‘My Generation’, Townsend mengenang  Entwistle. Sementara sebelum lagu ‘So Sad About Us’, Daltrey sempat mengenang Moon. “Moon merupakan penggemar fanatik Beach Boys. Dia meninggalkan The Who untuk Beach Boys," kelakar Daltrey.

Ada kenangan lain dalam konser tersebut. Salah satunya ketika mereka syuting The Rolling Stone’s Rock and Roll Circus. “Kita sangat bersenang-senang saat mengikuti produksi tersebut,” ujar Townsend.

Lalu, konser pun berlanjut dengan lagu-lagu seperti ‘I'm One’ and ‘Love Reign O'er Me’ dari album ‘Quadrophenia’, kemudian ‘Eminence Front’ dari album ‘It’s Hard’.

Nah, yang paling ditunggu-tunggu, tentunya lagu-lagu dari album rock opera The Who ‘Tommy’. Mereka membawakan hits-hits dari album tersebut, seperti ‘Amazing Journey’,  ‘Sparks’ dan ‘Pinball Wizard.’ Penonton pun tak henti-hentinya terpukau.

Malam itu, Townsend dan Daltrey menolak tua. Meski tidak seatraktif dulu, The Who memainkan setiap lagu dengan volume yang sangat keras. Gaya ‘kincir angin’ masih dilakukan oleh Townsend—kendati putarannya rada kendur. Sementara teriakan Daltrey masih membahana.

Terkait teriakan Daltrey, sejatinya, konser tersebut digelar pada Desember 2014. Namun, karena Daltrey terpapar infeksi tenggorokan, rangkaian konser tersebut ditunda.

Akhirnya, setelah lagu ‘Baba O’Riley dan ‘Won’t Get Fooled Again’, ada komentar mengharukan yang dilontarkan oleh personel The Who. “Terima kasih telah setia bersama dan mendengarkan kami selama bertahun-tahun.” ujar Daltrey menutup ‘petualangan’ malam itu.

“Hope i’ll die before I get old.” Kutipan lirik dari lagu ‘My Generation’ itu tampaknya tidak cocok disematkan untuk dua personel The Who yang tersisa. Hingga kini mereka masih menginspirasi para rocker muda, meski usianya sudah senja.

RAS/26032015

No comments:

Post a Comment